Pengalaman Jadi SPG/SPB di OPPO: Gak Cuma Jualan HP, Tapi Juga Belajar Hidup! - JOBDESK CHAMBERS
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Jadi SPG/SPB di OPPO: Gak Cuma Jualan HP, Tapi Juga Belajar Hidup!

Pengalaman Jadi SPG/SPB di OPPO: Gak Cuma Jualan HP, Tapi Juga Belajar Hidup!

Kerja sebagai SPG/SPB di perusahaan besar kayak OPPO? Awalnya gue pikir bakal biasa aja. Tapi ternyata, pengalaman gue kerja di PT World Innovative Telecommunication justru jadi salah satu momen paling berkesan dalam hidup gue. 

Artikel ini gue tulis buat lo yang penasaran, pengen apply, atau sekadar pengen tahu, sebenarnya kayak apa sih kerjaan jadi SPG/SPB di perusahaan raksasa teknologi seperti OPPO? Yuk, simak cerita lengkapnya!


Awal Mula: Masuk Dunia SPG/SPB OPPO

Waktu itu gue lagi nyari kerjaan tetap setelah lulus D3. Temen ngasih info kalau PT World Innovative Telecommunication (OPPO) lagi buka lowongan SPG/SPB full time. Lokasinya juga gak jauh, di area Kesambi, Cirebon. Gue pikir, kenapa enggak? Gaji yang ditawarin lumayan banget, mulai dari Rp3.000.000 sampai Rp8.000.000 per bulan. Tanpa pikir panjang, gue kirim lamaran.

Seminggu kemudian, dapet panggilan interview. Prosesnya cukup cepat dan profesional. Interview-nya lebih banyak soal sikap, komunikasi, dan pengalaman jualan. Karena sebelumnya gue pernah bantuin usaha kecil-kecilan keluarga, jadi ada modal pengalaman dikit. Alhamdulillah, diterima!


Hari-Hari Awal: Adaptasi dan Tantangan

Hari pertama masuk kerja, gue langsung ngerasa ini bukan kerjaan santai-santai kayak yang banyak orang kira. Sebagai SPG/SPB, kita dituntut buat ngerti produk, punya semangat jualan, dan yang paling penting: ramah ke semua orang, bahkan yang cuma liat-liat doang.

Tantangan di Minggu Pertama:

  • Menghafal semua tipe dan fitur HP OPPO.
    Dari yang entry-level sampai flagship, semuanya harus gue pelajarin. Spesifikasi kamera, chipset, RAM, sampai fitur-fitur unggulan kayak AI beautification.

  • Belajar teknik komunikasi penjualan.
    Gak bisa asal ngomong. Harus bisa baca situasi, peka sama karakter pembeli, dan pintar bawa suasana.

  • Harus sabar.
    Kadang udah jelasin panjang lebar, calon pembeli bilang, "Oke, nanti saya pikir-pikir dulu ya." Terus kabur.


Rutinitas Kerja: Lebih dari Sekadar Berdiri di Booth

Banyak orang mikir SPG/SPB cuma berdiri nunggu pembeli. Padahal, kerjaannya jauh lebih luas. Gue mulai kerja jam 10 pagi sampai sekitar jam 8 malam (kadang bisa lebih kalau closing rame). Tapi ada sistem shift juga sih, dan jamnya lumayan fleksibel.

Kegiatan Harian:

  • Morning briefing.
    Ini wajib. Kita dapat info target penjualan harian, promo terbaru, dan update produk.

  • Display dan kebersihan booth.
    Booth harus selalu bersih dan rapi. HP display dicek semua, posisi disusun sesuai strategi.

  • Aktif promosi.
    Kita gak boleh pasif. Harus aktif nyamperin pelanggan dengan sopan, kasih edukasi soal produk.

  • Laporan penjualan.
    Di akhir shift, kita harus ngisi data penjualan, catat stok keluar-masuk, dan bikin laporan singkat.


Produk Knowledge: Jadi Ahli Smartphone Otodidak

Di OPPO, produk knowledge itu segalanya. Gak bisa asal ngomong, karena pelanggan sekarang udah canggih. Mereka sering datang dengan pertanyaan detail.

Beberapa hal yang harus dikuasai:

  • Perbedaan antara seri A, F, Reno, dan Find.

  • Fitur unggulan tiap model (kamera 108MP, pengisian VOOC, dll).

  • Sistem operasi ColorOS dan kelebihannya.

  • Garansi dan service center resmi.

Kadang kita juga dikasih training khusus langsung dari tim pusat. Dari situlah gue belajar banyak soal dunia teknologi dan smartphone. Lumayan banget nambah wawasan.


Target dan Tekanan: Belajar Mengelola Stress

Namanya juga dunia sales, target itu wajib. Setiap bulan ada target pribadi dan tim. Kalau tercapai, ada bonus lumayan. Tapi kalau enggak? Ya, siap-siap dapet evaluasi.

Cara gue ngadepin tekanan:

  • Bikin to-do list harian. Gue catat target harian gue dan strategi apa yang mau dipakai.

  • Ngobrol sama tim. Saling support itu penting banget. Kadang ada aja rekan kerja yang down, jadi harus saling nyemangatin.

  • Refresh saat break. Jalan-jalan sebentar, minum es teh manis, atau dengerin musik biar semangat balik lagi.

Jujur, awal-awal gue sempat down juga. Tapi makin ke sini, makin terbiasa. Tekanan itu justru ngelatih gue jadi pribadi yang lebih kuat dan disiplin.


Pengalaman Unik dan Tak Terlupakan

Kerja di lapangan selalu ada cerita unik. Dari yang lucu sampai yang ngeselin.

Beberapa cerita yang masih gue inget:

  • Pembeli misterius.
    Ada bapak-bapak yang kelihatan cuek, bajunya biasa aja. Gue layani dengan ramah, eh ujung-ujungnya beli 5 unit langsung buat keluarganya. Gak nyangka!

  • Ditegur karena salah info.
    Pernah salah jelasin soal RAM, langsung ditegur atasan. Malu sih, tapi jadi pelajaran banget buat lebih teliti.

  • Dikasih hadiah pelanggan.
    Ada ibu-ibu yang seneng banget sama pelayanan gue, sampai bawain gue kue buatan rumah keesokan harinya.


Budaya Kerja dan Tim: Rasa Keluarga di Tengah Target

Satu hal yang bikin gue betah, meskipun kerjaannya gak gampang: suasana timnya hangat. Di PT World Innovative Telecommunication, kita diajarin buat kerja sama, bukan saingan secara tidak sehat.

Budaya kerja yang gue rasain:

  • Transparan. Semua info disampaikan jelas, gak ada yang ditutup-tutupi.

  • Kompak. Kalau ada satu yang capek atau sakit, yang lain bantu nutupin.

  • Fun. Kadang kita bikin games kecil pas sepi pengunjung biar gak stres.

Kita juga sering dapat fasilitas tambahan kayak olahraga (gym membership), medical check-up, dan kadang outing bareng tim. Buat gue, ini nilai tambah yang luar biasa.


Skill yang Gue Dapatkan dari Pekerjaan Ini

Gue merasa, kerja di posisi SPG/SPB OPPO ini ngajarin gue banyak hal yang gak gue dapet di bangku kuliah. Bahkan, skill ini bakal kepake seumur hidup.

Skill yang berkembang:

  • Public speaking.
    Ngobrol sama orang asing udah kayak ngobrol sama temen sendiri.

  • Product presentation.
    Bisa presentasi produk dengan urutan yang logis dan meyakinkan.

  • Problem solving.
    Kalau pelanggan komplain, kita harus bisa kasih solusi cepat dan tepat.

  • Time management.
    Karena target dan jam kerja yang ketat, manajemen waktu jadi kunci.


Gaji dan Bonus: Worth It atau Enggak?

Gue dibayar sekitar Rp4.500.000 per bulan waktu awal masuk. Tapi itu bisa naik kalau performa oke. Kalau penjualan bagus, bisa dapat insentif hingga Rp2-3 juta tambahan. Jadi total bisa sampai Rp7-8 juta per bulan.

Menurut gue, dengan beban kerja dan skill yang gue dapet, ini sangat worth it. Apalagi kalau lo emang suka dunia gadget dan suka ngobrol sama orang.


Tips Buat yang Mau Daftar SPG/SPB di OPPO

Kalau lo pengen coba kerja di OPPO sebagai SPG/SPB, ini beberapa tips dari gue berdasarkan pengalaman:

  1. Latih skill komunikasi.
    Modal percaya diri penting banget.

  2. Punya niat belajar.
    Jangan malas update info produk.

  3. Jaga attitude.
    Sikap ramah, jujur, dan sopan itu jadi nilai utama.

  4. Siap kerja keras.
    Ini bukan kerjaan duduk-duduk santai.

  5. Suka tantangan.
    Karena dunia sales penuh kejutan.


Penutup: Dari SPG, Jadi Pribadi yang Lebih Siap Hadapi Dunia

Buat sebagian orang, jadi SPG/SPB mungkin dipandang remeh. Tapi buat gue, ini adalah tempat belajar terbaik sebelum masuk ke dunia yang lebih luas. Gue belajar tanggung jawab, belajar bersikap profesional, dan yang paling penting: belajar menghadapi orang dengan segala karakternya.

Gue gak tahu ke depannya bakal terus di dunia sales atau pindah ke bidang lain. Tapi yang jelas, pengalaman gue di PT World Innovative Telecommunication (OPPO) akan selalu gue kenang sebagai titik awal yang sangat berharga.

Kalau lo lagi galau cari kerjaan, jangan remehkan posisi SPG/SPB. Kadang, pengalaman terbesar datang dari tempat yang gak kita sangka.

Post a Comment for "Pengalaman Jadi SPG/SPB di OPPO: Gak Cuma Jualan HP, Tapi Juga Belajar Hidup!"